Selain itu, Trubus meminta Komdigi untuk membuka studi yang lebih luas terkait dengan rencana lelang frekuensi 1,4 GHz. Dia menekankan pentingnya masyarakat untuk memahami alasan di balik kebijakan ini dan memastikan bahwa frekuensi sebagai sumber daya yang terbatas dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
“Sehingga publik tidak buruk bagi Komdigi, studi BWA lokal 1.4 GHz harus dibuka untuk umum, sehingga publik dapat melihat manfaatnya dan dapat memberikan input ketika ada kekurangan,” saran Trubus.
Trubus berharap Komdigi bisa lebih transparan dan melibatkan partisipasi publik yang komprehensif dalam membuat kebijakan. Dia juga mengingatkan pentingnya mempertahankan kompetisi bisnis industri telekomunikasi nasional sehingga publik tidak dirugikan.
“Tujuannya adalah bahwa publik mendapat manfaat dari kebijakan yang dibuat oleh Komdigi. Selain itu, dengan Komdigi melibatkan berbagai kementerian dan lembaga lain dalam lelang frekuensi ini, diharapkan untuk mengurangi potensi pengusaha yang hanya mencari laba sesaat,” katanya.