Baca Juga: Titi Kamal dengan bangga memakai batik sebagai identitas bangsa
3. Batik Simbut (Banten)
Terinspirasi oleh bentuk daun talas, Simbut Batik awalnya dibuat oleh komunitas Baduy untuk meluas ke sudut -sudut Banten. Merek dagang adalah warna cerah dengan garis besar dan ketebalan, sehingga memberikan kesan yang sederhana namun kuat.
4. Batik Sidomukti (Solo)
Motif ini berisi ornamen bunga atau kupu -kupu. Kata “sidomukti” berasal dari dua kata Jawa, yaitu “Sido” dan “Mukti” yang berarti pencapaian kebahagiaan dan kemakmuran. Jadi diharapkan bahwa pemakainya akan selalu bahagia dan makmur.
Pewarna alami SOGA (cokelat) mendominasi warna batik ini dan sering digunakan dalam acara tradisional. Motif batik ini memiliki banyak pola, tetapi motif yang sering ditemukan adalah motif berbentuk kupu-kupu.
Baca Juga: Hari Batik di Ukraina: Diplomasi Budaya dan Gelar Profesor untuk Duta Besar Indonesia
5. Batik Kawung (Yogyakarta)
Kawung Batik memiliki motif lingkaran geometris menyerupai irisan buah Kawung atau Fro. Filsafat ini melambangkan kemurnian, umur panjang, dan pengingat sehingga manusia tidak melupakan asal -usul mereka.
Pada zaman kehidupan pemerintah, hanya Dalem atau orang -orang yang terkait dengan Pemerintah Pemerintah yang dapat memaksakan batik ini.
6. Batik Sidoluhur (Solo)
Sodoluhur Batik memiliki motif kotak permata simetris dengan filosofi kemuliaan dan kehormatan. Kata Sidoluhur berasal dari kata “mulia” yang berarti terhormat dan hebat.
Batik ini biasanya digunakan dalam pernikahan atau upacara tradisional, terutama selama pernikahan atau upacara tradisional tujuh bulan kehamilan sehingga penggunanya menjadi orang yang bermartabat.