studiopena.com, Jakarta Sejak zaman kuno, manusia telah menjalin hubungan dekat dengan alam untuk menjaga keseimbangan energi di sekitarnya. Dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia, sejumlah tanaman diyakini memiliki kekuatan metafisik untuk menghilangkan entitas halus seperti Tuyul, Jinn, atau energi negatif. Keyakinan ini tidak hanya didasarkan pada cerita rakyat, tetapi juga dipengaruhi oleh warisan budaya dan nilai -nilai spiritual yang diturunkan dari generasi ke generasi. Tumbuhan tertentu dianggap mampu menetralkan aura yang buruk, baik karena aromanya, kandungan senyawa aktif, dan bentuk daun yang dianggap “terhadap aliran energi buruk”.
Mengacu pada buku-buku terlaris dengan spiritualitas dan tanaman bertema, tanaman seperti mertua, sirih, dan daun Bidara tidak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga sering digunakan dalam ritual membersihkan energi rumah. Ini juga sejalan dengan penulisan Farida Iriani (2023) dalam Kitab berbagai pabrik hijau bermanfaat untuk produk kesehatan dan komersial yang beberapa tanaman seperti Bidara dan zaitun disebut sebagai simbol berkat dan pelindung dari gangguan yang tidak terlihat.
Meskipun sebagian besar keyakinan ini tidak dapat dibuktikan secara ilmiah secara langsung, banyak tanaman dan herbalis mengakui bahwa elemen fitokimia tertentu dari tanaman memang memiliki pengaruh pada atmosfer dan energi ruang. Konten seperti alkaloid, flavonoid, dan minyak esensial, misalnya, terbukti memberikan efek menenangkan, udara yang menyegarkan, atau bahkan antiseptik. Jadi, meskipun efek spiritual tidak dapat diukur secara kuantitatif, tanaman penangkal tuyul ini tetap relevan sebagai bagian dari harmonisasi lingkungan secara alami.
Inilah lengkapnya: