Dalam edisi kedua mengenai catatan suhu global, para ilmuwan mengatakan kondisi planet ini lebih buruk dibandingkan 12 bulan lalu. Suhu global terus meningkat, dengan suhu permukaan dan lautan mencapai rekor tertinggi.
Suhu rata-rata tersebut menjadikan periode 12 bulan studiopena.com September 2023 dan Agustus 2024 sebagai periode terpanas sepanjang tahun, 1,64 derajat Celcius di atas suhu pra-industri. Munculnya perjanjian Paris bertujuan untuk menjaga suhu dalam kisaran 1,5 derajat Celsius di atas level tersebut. Rekor panas tercatat di 19 negara, termasuk Laos dan Kamboja.
Konsentrasi karbon dioksida dan metana – polutan yang menyebabkan pemanasan global – telah mencapai tingkat tertinggi karena terus meningkatnya produksi bahan bakar fosil. Perubahan iklim juga sangat terkait dengan peningkatan kekeringan, badai, dan banjir di seluruh dunia pada tahun 2024. Enam bulan setelah COP28 pada tahun 2023, perkiraan kerusakan akibat cuaca ekstrem akan menyebabkan kerugian sebesar USD 41 miliar (Rp 636,5 triliun) secara global.
Sementara isu ketiga berfokus pada bahan bakar fosil, Azerbaijan akan memimpin dunia untuk beralih dari ketergantungan pada bahan bakar fosil di masa depan. Namun, minyak dan gas merupakan sumber daya yang telah mendorong kemakmuran negara secara turun-temurun.
Ketergantungan pada sumber bahan bakar ini masih terus berlanjut. Sektor-sektor tersebut diperkirakan menyumbang 90 persen ekspor dan setengah dari total produk domestik bruto.