Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat nasional pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Rinciannya adalah Jawa Tengah 17,1 persen, DI Yogyakarta 15,77 persen, Jawa Barat 11,78 persen, Jabodetabek 10,34 persen, dan Jawa Timur 8,85 persen.
Kemudian disusul Sumut 5,7 persen, Bali 5,55 persen, Sumbar 3,26 persen, Lampung 3,08 persen, dan Sulawesi Selatan 2,66 persen. Tempat wisata yang paling dominan dikunjungi wisatawan adalah pantai, danau, dan kawasan laut sebesar 58,6 persen.
Kemudian sentra kuliner sebesar 54,8 persen, pegunungan atau perbukitan sebesar 50 persen, kebun binatang dan taman rekreasi sebesar 33,9 persen, serta desa wisata sebesar 28,4 persen. Namun momentum libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 juga memiliki tantangan seperti kemacetan, perubahan cuaca, kenaikan harga barang dan jasa, kebersihan, dan pungutan liar.
Bencana alam letusan Gunung Lewotobi Laki di NTT yang saat ini masih berstatus waspada juga menjadi perhatian. Untuk itu, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh mengajak semua pihak untuk memperkuat kolaborasi studiopena.com pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta untuk memastikan libur Natal dan Tahun Baru dapat berjalan lancar.
Dan kami berharap momen ini dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional yang signifikan sekaligus memperkuat citra pariwisata Indonesia dalam mewujudkan pengalaman berwisata yang nyaman, aman, dan bebas repot di Indonesia, kata Ni Luh.