7 pariwisata ramah lingkungan di Indonesia yang harus dikunjungi oleh pecinta alam

7 Wisata eco friendly di Indonesia yang wajib dikunjungi pecinta alam

6. Portal Village (Yogyakarta)

Desa Minta Langunsari, yang dikenal secara internasional, berhasil masuk ke 100 besar tujuan global hari -hari tujuan global. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen desa ini dalam mengembangkan pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Di desa Mintangsari, wisatawan dapat merasakan kehidupan yang berdampingan dengan alam melalui berbagai kegiatan tradisional. Kegiatan seperti membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, dan belajar membuat tempe memberikan pengalaman otentik bagi pengunjung yang ingin lebih dekat dengan budaya dan sifat lokal.

7. Desa Penglipuran (Bali)

Desa Penglipuran telah dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia berkat penerapan aturan adat yang melarang penggunaan kendaraan bermotor di daerah desa. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan udara dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi penduduk dan pengunjung.

Perencanaan tata ruang desa yang rapi dan terorganisir dengan baik menambah daya tarik desa Penglipuran sebagai tujuan wisata. Keindahan dan ketertiban desa ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan suasana pedesaan otentik Bali, jauh dari keramaian dan kesibukan kota.

Tujuan -tujuan ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga memprioritaskan prinsip keberlanjutan. Konsep ini direalisasikan melalui manajemen lingkungan alami dan keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga ekosistem.

Bagi pecinta alam, mengunjungi tempat -tempat ini bisa menjadi pengalaman yang memperkaya. Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan komunitas lokal.

Baca Juga: Rekomendasi pantai di dekat Jakarta untuk liburan bersama keluarga

Baca Juga: ITDC memperluas jaringan infrastruktur gas alam di Nusa dua Bali

Wanita: M. Salam Ecata Harakap
Editor: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2025

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *