7 Tempat Wisata Terkenal di Suriah yang Mengandung Sejarah Peradaban

7 tempat wisata terkenal di Suriah yang simpan sejarah peradaban

Situs Palmyra adalah sebuah kota kuno yang terletak di tengah gurun Suriah. Dahulu kota ini terkenal dengan arsitektur megah yang merupakan perpaduan gaya Yunani, Romawi, dan Persia.

Palmyra pernah menjadi pusat perdagangan yang sangat penting di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi. Namun kini telah hancur dan tinggal reruntuhan akibat invasi ISIS dan menjadi warisan budaya yang menarik wisatawan.

Baca juga: Liga Arab Janjikan Dukungan untuk Suriah, Serukan Penghapusan Sanksi

Karena nilai sejarah dan arsitekturnya yang sangat tinggi, Situs Palmyra sebagai reruntuhan berusia 2.000 tahun telah ditetapkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.

6. Krak des Chevaliers
​​​​​​​​

Krak des Chevalier adalah benteng bersejarah dan terpelihara dengan baik di Suriah. Kastil ini dibangun oleh tentara salib Eropa pada Abad Pertengahan oleh Knights of St. John (Hospitallers).

Benteng ini terletak di atas bukit setinggi 650 meter, posisinya strategis untuk pengawasan militer saat itu. Krak des Chevaliers memiliki dua tembok tinggi dan 13 menara, dengan tembok bagian dalam lebih tinggi dari tembok luar.

Selain itu terdapat dua tembok yang memiliki parit yang curam sehingga sangat sulit untuk diserang. Benteng ini mampu menampung 2.000 tentara beserta kuda dan persediaan makanan yang cukup untuk lima tahun.

Baca juga: AS mendukung transisi kekuasaan secara damai bagi pemerintahan baru Suriah

Saat ini, gedung Krak des Chevalier telah dijadikan peninggalan masa lalu dan masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2006, meski sempat rusak akibat Perang Saudara Suriah pada tahun 2011.

7. Teater Romawi Palmyra
​​​​​​​​

Teater Romawi Palmyra adalah salah satu situs arkeologi terpenting di Suriah, yang terletak di kota kuno Palmyra. Tempat ini dibangun sekitar abad ke-2 Masehi oleh bangsa Romawi dan ditemukan oleh seorang arkeolog pada abad ke-20.

Bangunan bersejarah ini mirip teater, berbentuk setengah lingkaran dengan diameter 23,5 meter, terdapat gedung panggung dan tempat duduk penonton bertingkat.

Desain yang digunakan menerapkan gaya arsitektur Romawi yang sesuai dengan budaya dan tradisi lokal Palmyra. Teater ini dibangun menggunakan batu kapur lokal, yang memiliki daya tahan tinggi di iklim gurun yang keras.

Dahulu tempat ini digunakan oleh masyarakat setempat untuk mengadakan acara hiburan, sehingga sering ramai dengan pertunjukan drama atau musik, dan juga berfungsi sebagai pusat kebudayaan.

Baca juga: Iran Laporkan Pasukan Israel Menyusup ke Wilayah Suriah

Baca juga: Warga Suriah di London Rayakan Jatuhnya Rezim Assad

Wartawan : Putri Atika Chairulia
Redaktur: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2024

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *