Bika Bakar, kuliner langka khas Minang

Bika bakar, kuliner langka khas Minang

Jakarta (studiopena.com) – Indonesia dikenal sebagai surga kuliner karena memiliki berbagai makanan tradisional yang berasal dari berbagai daerah, masing -masing dengan selera dan keunikannya sendiri.

Salah satu kuliner yang harus Anda coba adalah Bika Bakar – Kue Tradisional Minang, Sumatra Barat, yang dapat ditemukan di daerah pesisir Sumatra barat, salah satunya adalah pariaman.

Bika Bakar dapat disebut kuliner yang cukup langka. Tidak semua wilayah atau Nagari di Sumatra Barat menjualnya secara umum seperti Rendang atau Sate Padang.

Biasanya Bika Bakar hanya ditemukan di daerah tertentu, misalnya di Payakumbuh dan sekitarnya. Ini lebih pada camilan khas wilayah tersebut, bukan makanan pokok atau kuliner yang secara luas dibawa ke luar negeri.

Kue tradisional ini terbuat dari bahan -bahan dasar tepung beras, kelapa parut, dan santan, yang digabungkan untuk menciptakan keseimbangan rasa manis dan gurih yang begitu khas dan merusak lidah.

Baca Juga: Mengenal Nepal Melalui Rasa, 7 Kuliner Tradisional Khas ini

Kue panggang bika. (studiopena.com/Sri Haryati)Seperti namanya, “Bika” berasal dari bahasa Minang “Baka” yang berarti Burn. Penamaan ini mengacu pada proses pembuatan yang dilakukan dengan terbakar.

Secara tradisional, proses pembakaran bika menggunakan kayu bakar sebagai sumber panas.

Proses memasak menggunakan kayu-ada juga orang yang menambahkan serat kelapa membuat rasa kue ini sedikit smokey.

Kayu yang digunakan juga biasanya dari jenis kayu keras sehingga batubara tahan lama dan panasnya stabil.

Untuk mendapatkan panas, batu bara kayu dan serat kelapa dalam wadah ditempatkan pada cetakan kue bika.

Jadi, tanpa perlu dibalik, kue bika dapat dimasak secara merata.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *