Mengenal “silent treatment” dan dampaknya terhadap hubungan perkawinan

Mengenal “silent treatment” dan dampaknya pada hubungan pernikahan

Jakarta (studiopena.com) – Dalam sebuah pernikahan, salah satu tantangan yang seringkali tidak terlihat namun berdampak besar adalah perilaku yang disebut dengan silent treatment.

Silent treatment merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal, dimana seseorang dengan sengaja menghindari atau tidak berbicara dengan pasangannya.

Dalam konteks pasangan, silent treatment sering terjadi ketika salah satu pasangan memilih diam, sedangkan pihak lain menuntut respon dan membuka pembicaraan agar masalahnya bisa terselesaikan.

Dalam kondisi lain, kedua pasangan mungkin memilih untuk diam dan berpisah sementara ketika terjadi masalah atau pertengkaran.

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, perilaku silent treatment merupakan salah satu bentuk stonewalling atau penghindaran yang terjadi pada konflik pasangan.

Bagi sebagian orang, perilaku ini merupakan salah satu cara untuk menenangkan diri. Namun tanpa disadari, hal ini juga dapat merugikan pihak lain.

Mereka yang melakukan silent treatment terkadang menganggap bahwa perilaku tersebut merupakan keputusan terbaik dan tidak salah dalam menghadapi konflik.

Namun nyatanya, dalam jangka panjang, perilaku tersebut bisa menimbulkan masalah serius, seperti merusak hubungan dan kesejahteraan psikologis pasangan.

Kebanyakan orang yang menerima perlakuan diam akan mengalami frustasi atau semakin marah karena kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi.

Mereka juga bisa merasa bingung dan bertanya pada diri sendiri alasan keheningan tersebut, hingga berujung pada pemikiran berlebihan.

Dampak lain yang dapat terjadi akibat silent treatment dalam hubungan perkawinan, yaitu:

1. Perasaan pasangan mulai memudar dan tidak bisa memahami satu sama lain.

2. Resiko terhadap kesehatan mental dan emosional, terutama bagi penerima silent treatment. Contohnya seperti kecemasan, gangguan tidur, dan penurunan rasa percaya diri.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *