studiopena.com, Jakarta – Di tengah pesatnya adopsi Agentic AI di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, ada satu kesenjangan kritis yang semakin mengkhawatirkan: keamanan Application Programming Interface (API). Teknologi yang dulunya hanya sekedar “titik masuk data” kini telah berubah menjadi penghubung utama, jalur instruksi AI yang otonom.
Dalam sesi F5 Media Roundtable pada Selasa (9/12/2025) di Jakarta, Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo menegaskan bahwa API kini menjadi tulang punggung aplikasi modern dan penggerak utama operasional AI.
Mulai dari pemesanan transportasi, transaksi e-commerce, hingga proses pembayaran–semuanya mengandalkan serangkaian API yang saling berhubungan. Karena sifatnya yang terbuka, API juga merupakan jalur serangan yang paling mudah untuk dieksploitasi.

