Ketua Komite Pariwisata dan Ekonomi Kreatif setempat, Wong Hon Wai, mengatakan mural tersebut telah menjadi landmark dan menarik wisatawan dari seluruh dunia. “Karya seni ini berkontribusi terhadap pengakuan Penang sebagai pusat warisan kolonial dan seni jalanan kontemporer,” katanya, The Star melaporkan.
“Namun, seiring berjalannya waktu, mural tersebut secara alami telah rusak, dan banyak warga serta pengunjung menyatakan keprihatinan atas kerusakan yang terjadi secara bertahap. Menanggapi kekhawatiran warga setempat, kami menghubungi Zacharevic.”
“Setelah berdiskusi, kami sangat senang telah mencapai kesepakatan untuk merestorasi mural tersebut,” tambahnya. Wong mengatakan, masih banyak wisatawan yang antri untuk berfoto di depan mural di sepanjang Jalan Armenia.
“Ada tanggapan dari para pemilik usaha di kawasan tersebut bahwa mural merupakan salah satu daya tarik utama di sana. Mural tersebut menarik banyak orang dan mereka berbelanja di toko-toko yang ada di kawasan tersebut karena mural tersebut, dan memberikan nilai ekonomi bagi kawasan tersebut. lingkungan.” katanya.
Zacharevic mengatakan, perbaikan kecil sudah dilakukan pada 2019, namun pemugaran kali ini lebih menyeluruh. “Tidak ada perubahan pada karya seninya, namun alat pendukung muralnya telah diperbarui. Keseluruhan proyek selesai sekitar seminggu,” ujarnya, Rabu, 25 September 2024.
Penafian: Artikel ini ditulis ulang oleh editor menggunakan Kecerdasan Buatan