Menurut BBC, sosiolog tersebut mencatat bagaimana media televisi yang berkembang pesat pada saat itu dapat membawa wajah aktor ke rumah pemirsa dan menjadikannya bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
Fenomena ini berlanjut hingga saat ini karena pengguna media sosial membentuk hubungan “parasosial” studiopena.com pengguna dengan selebriti, influencer, dan tokoh dunia maya yang tidak mereka kenal, sehingga membuat istilah tersebut semakin sering digunakan dalam bahasa sehari-hari.
Editor Kamus Cambridge Colin McIntosh mengatakan istilah “parasosial” mencerminkan semangat tahun 2025, dan menunjukkan bagaimana bahasa dapat berubah dari istilah akademis khusus menjadi istilah umum.
“Jutaan orang terlibat dalam hubungan parasosial; jauh lebih banyak lagi yang hanya tertarik pada fenomena yang meningkat ini. Data menunjukkan hal ini, dengan situs Kamus Cambridge mencatat lonjakan penelusuran untuk kata ‘parasosial’,” kata McIntosh, dilansir The Guardian.
Selain “parasosial”, Kamus Cambridge telah menambahkan sekitar 6.000 kata baru tahun ini, termasuk “delulu” yang merupakan plesetan dari kata delusional; “skibidi” yang merupakan kata yang tidak masuk akal; dan “tradwife” yang merupakan kependekan dari istri tradisional.
Kamus Cambridge juga menyoroti sejumlah kata yang dinilai berdampak signifikan pada tahun ini, yaitu “slop” yang mengacu pada konten berkualitas rendah di internet, terutama yang dibuat oleh AI; dan “memeify” yang berarti mengubah suatu peristiwa, gambar, atau orang menjadi meme.

