Direktur Eksekutif Museum dan Warisan Budaya, Kementerian Kebudayaan Indonesia, Esti Nurjadin menjelaskan, pameran ini ingin menyoroti interaksi Cina dan Kepulauan dalam menciptakan warisan kekayaan dan budaya.
“Bukan hanya kerja sama dan kolaborasi. Lebih dari itu, pameran Kongsi menggambarkan semangat kebersamaan dan persaudaraan yang telah berlangsung lama dan telah ditetapkan sampai sekarang,” kata Esti.
Ada tiga bagian yang dapat dikunjungi, yaitu zona interaksi awal, zona mengutuk nasib dan meretas jalur kemerdekaan, dan zona merayakan keragaman. Di zona interaksi awal, pengunjung akan diundang untuk mengungkapkan jejak kedatangan komunitas Cina di kepulauan, peran mereka dalam perdagangan dan awal pengembangan budaya.