Asal usul penamaan dan sejarah Kota Depok

Asal usul penamaan dan sejarah Kota Depok

Seiring waktu, Cornelis memutuskan untuk meninggalkan Belanda dan menuju ke Batavia, pusat pemerintah VOC di Asia.

Dia tiba di Batavia pada 16 Agustus 1675 dan bergabung dengan VOC sebagai pemegang buku di Van Zevenient Camer untuk mengatur keuangan perdagangan kolonial Belanda.

Karier Cornelis terus meningkat di VOC. Pada 1682, ia memenangkan posisi sebagai Groot Winselier atau Big Sister. Tak lama kemudian, ia dipromosikan menjadi Tweede Opperkoopman atau Sungar Kelas Senior, posisi yang sebagian besar ditargetkan di dunia perdagangan VOC.

Meskipun telah mencapai posisi tinggi dan telah berhasil memiliki kekayaan besar, Cornelis mulai merasa tidak nyaman dengan kebijakan eksploitasi VOC pada penduduk asli.

Pada 1691, ia memilih untuk mengundurkan diri dari VOC dan meninggalkan kehidupan sebagai pejabat kolonial.

Setelah meninggalkan VOC, Cornelis fokus pada dunia pertanian. Dia juga membeli beberapa tanah tertentu di berbagai daerah, termasuk di Gambir, Senen, sering, dan Mampang.

Pada 1696, Cornelis membeli tanah besar di daerah Depok. Untuk mengelola tanah, daripada secara paksa mempekerjakan tenaga kerja, ia mengadopsi dan memperlakukan pekerja asli dengan lebih baik.

Baca Juga: Depok Baznas mengalokasikan RP1 miliar untuk UMKM

Karena tanah yang ia miliki begitu luas dan membutuhkan lebih banyak pekerja, Cornelis membawa sekitar 150 budak dari berbagai daerah di Kepulauan Timur, termasuk Bali, Sulawesi, Makassar, Bugis, dan Timor.

Selain itu, Cornelis juga menyebarkan ajaran Protestan terhadap para pekerjanya dan membentuk komunitas Kristen di wilayah tersebut.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *