Sebab, rokok ilegal seringkali diproduksi dengan bahan baku yang tidak standar dan tanpa pengawasan kesehatan. Kandungan zat berbahaya seperti formaldehida, racun kimia dan bahan pengawet lainnya banyak ditemukan pada rokok ilegal. Bahan-bahan tersebut dapat meningkatkan kerusakan tubuh dan memperburuk efek jangka panjang dari merokok, seperti gangguan pada organ tubuh lainnya.
Dampak negatif rokok ilegal terhadap perekonomian negara
Selain itu, peredaran rokok ilegal juga menambah beban perekonomian negara, karena menghindari pajak yang seharusnya diperoleh dari penjualan rokok legal. Hal ini berdampak pada pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai program kesehatan dan kampanye pencegahan merokok.
Sebab pada tingkat pertama, rokok memberikan dampak buruk terhadap kesehatan perokok, sedangkan pada tingkat kedua, dampaknya juga dirasakan oleh perokok pasif. Pengenaan cukai bertujuan untuk memitigasi kerugian tersebut. Namun jika rokok ilegal dikonsumsi, dampaknya meluas ke tingkat ketiga yaitu kurangnya dana mitigasi, dan tingkat keempat yaitu ketidakadilan persaingan usaha.
Dampak selanjutnya pada tingkat kelima adalah ancaman tuntutan pidana bagi produsen, disusul tingkat keenam yang merupakan risiko bagi pedagang, dan tingkat ketujuh yaitu meningkatnya jumlah pengguna rokok berusia muda. Pada tingkat kedelapan, peredaran rokok ilegal juga menghambat upaya pengentasan kemiskinan.
Diketahui bahwa cukai rokok merupakan pajak konsumsi yang termasuk dalam kategori cukai, yaitu pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu yang dianggap menimbulkan risiko bagi masyarakat atau dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Barang-barang yang termasuk dalam kategori ini studiopena.com lain industri rokok, alkohol, bahan bakar, dan mobil.
Rokok dikenakan cukai yang tinggi karena dampak buruknya terhadap kesehatan. Pemerintah menerapkan pajak ini sebagai langkah mengurangi konsumsi rokok dan mendorong pola hidup sehat di kalangan masyarakat. Produsen rokok wajib membayar cukai berdasarkan jumlah rokok yang diproduksi atau diimpor.