Begini cara kerja dan prosedur kontrasepsi vasektomi pada pria

Begini cara kerja dan prosedur kontrasepsi vasektomi pada pria 

Namun, juga harus dipahami bahwa efek dari vasektomi ini tidak langsung dirasakan secara instan. Setelah vasektomi dilakukan, sperma masih bisa ditinggalkan di saluran reproduksi dan keluar dengan air mani.

Oleh karena itu, pria yang baru saja menjalani vasektomi masih disarankan untuk menggunakan kontrasepsi tambahan sampai benar -benar dikonfirmasi bahwa semen bebas dari sperma.

Secara umum, dibutuhkan sekitar dua bulan untuk memastikan ini. Selama waktu ini, pria membutuhkan kendali kepada dokter untuk memeriksa efektivitas vasektomi.

Baca Juga: Menukbanganga Ikuti Saran Sarjana yang Terkait dengan Vasektomi

Proses Prosedur Vasektomi Medis

Sebelum menjalani vasektomi, dokter akan memastikan kondisi pasien dalam kesehatan yang baik melalui pemeriksaan komprehensif. Ini untuk meminimalkan risiko dan memastikan prosedur dapat berjalan dengan lancar.

Sebagai bagian dari persiapan, pasien juga akan diminta untuk melakukan beberapa hal, termasuk:

Sebelum 7 hari vasektomi, pasien berhenti mengonsumsi obat -obatan yang menonjolkan darah, seperti aspirin atau warfarin. Pasien perlu mencukur rambut di sekitar skrotum sehari sebelum prosedur, sehingga area genital tetap bersih. Bukan konsumsi makanan berat, lebih baik mengonsumsi makanan ringan atau camilan. Bawa pakaian dalam yang ketat untuk digunakan setelah vasektomi. Ini berfungsi untuk membantu mendukung skrotum agar tidak terlalu banyak bergerak, sambil mengurangi kemungkinan pembengkakan atau rasa sakit.Prosedur vasektomi umumnya berlangsung selama 10-30 menit. Vasektomi dilakukan oleh urologi spesialis dan anestis lokal.

Ada dua metode vasektomi yang dapat dilakukan, yaitu vasektomi konvensional dan tanpa pisau bedah (tidak dipotong).

Pertama, metode vasektomi konvensional melibatkan membuat satu atau dua sayatan kecil dalam skrotum untuk mengakses vas deferens.

Setelah saluran sperma dilepas, dokter akan memotong dan menutupi tepi menggunakan jahitan atau diatermi (perekat suhu tinggi). Kemudian, sayatan dijahit lagi dengan benang yang dapat diserap oleh kulit.

Kedua, metode vasektomi tanpa pisau bedah menggunakan alat khusus untuk menjepit vas deferens di bawah kulit skrotum tanpa membuat sayatan besar.

Kemudian, sebuah lubang kecil dibuat untuk mengakses dan memotong saluran sperma, yang kemudian ditutupi dengan cauterisasi menjahit atau metode pemanasan.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *