studiopena.com, Jakarta – Kembali terjadi kasus penipuan yang dilakukan pihak wedding organizer (WO) yang menyebabkan puluhan orang menjadi korbannya. Cara yang dilakukan pemilik WO Ayu Puspita ini adalah dengan menghilang di tengah persiapan pernikahan dan kabur saat biaya sudah dibayarkan.
Namun uang tersebut tidak digunakan sesuai kesepakatan. Pesta pernikahan yang diharapkan memberi kesan manis, malah berakhir dengan mimpi buruk. Lantas, bagaimana calon pengantin mengetahui bahwa WO adalah tanda bahaya sebelum mereka menyesalinya?
“Komunikasi tidak lancar, pendistribusian anggaran pernikahan dan transaksi pembayaran tidak transparan, timeline sering molor atau tidak sesuai jadwal,” jelas Noel Monique Renzita, Head of Content Bridestory, platform booking vendor pernikahan terkemuka, kepada Lifestyle studiopena.com, Selasa (9/12/2025).
Tanda lain calon pengantin WO bermasalah adalah tim PIC atau WO yang sering berganti-ganti orang. Bisa juga itu pertanda manajemen WO kurang baik, lanjutnya.
Pada dasarnya tanggung jawab WO bisa berbeda-beda tergantung paket layanan yang dipilih, apakah bertugas sebagai perencana pesta pernikahan sejak awal atau hanya bertindak sebagai penyelenggara pada hari itu. Kejelasan tanggung jawab WO, kata Noel, harus dibicarakan sejak pertemuan awal dan dirangkum dalam kontrak kerja sama yang detail.
“Secara umum tugas WO adalah mendampingi calon pengantin dalam mencari vendor, menentukan konsep, menyiapkan anggaran pernikahan, timeline dan rundownnya, menjadi konsultan saat proses perencanaan pernikahan, mendampingi calon pengantin saat pertemuan dengan vendor lain, fitting, dan lain sebagainya,” ujarnya.

