Site icon studiopena

Berapa lama efek alkohol dalam tubuh? Ini detailnya

Berapa lama efek alkohol berada di dalam tubuh? Ini rinciannya

Jakarta (studiopena.com) – Bagi sebagian orang, minuman beralkohol sering dianggap sebagai penghapusan kelelahan atau sarana bersosialisasi. Namun, tahukah Anda bahwa alkohol yang memasuki tubuh tidak harus menghilang? Proses penyerapan dan pembuangan alkohol oleh tubuh membutuhkan waktu yang singkat, bahkan efeknya dapat bertahan selama berhari -hari tergantung pada kondisi individu dan metode pemeriksaan.

Bagaimana alkohol diserap oleh tubuh

Tidak seperti makanan atau minuman lainnya, alkohol tidak melalui proses pencernaan yang rumit. Setelah diambil, sekitar 20 persen kandungan alkohol secara langsung diserap ke dalam pembuluh darah melalui perut. Sementara itu, 80 persen sisanya memasuki usus kecil, kemudian bersirkulasi ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan dengan cepat mencapai otak. Di sinilah berbagai efek muncul yang sering dirasakan, mulai dari kehangatan, pusing, hingga mabuk.

Tubuh manusia memecahkan alkohol dengan kecepatan rata -rata 20 mg/dL per jam. Artinya, jika kadar alkohol dalam darah seseorang mencapai 40 mg/dl, tubuh membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk memproses dan memecahnya. Namun, tubuh menyerap alkohol jauh lebih cepat daripada kemampuannya untuk membuangnya. Rata -rata, tubuh hanya dapat mengurangi kandungan alkohol sekitar 0,016 persen setiap jam.

Sebagai ilustrasi, seseorang dengan berat 68 kilogram yang minum satu gelas alkohol akan mengalami peningkatan kadar alkohol dalam darah sekitar 0,02 persen. Sementara kemampuan tubuh untuk membersihkan alkohol hanya 0,016 persen per jam. Akibatnya, konsumsi alkohol yang berlebihan atau berulang dalam waktu singkat membuat kadar alkohol menumpuk di dalam tubuh.

Baca Juga: Dampak Buruk Alkohol untuk Kesehatan Kulit

Rentang waktu alkohol terdeteksi dalam tubuh

Panjang efek alkohol dalam tubuh juga dapat diukur melalui beberapa jenis tes. Perkiraan rentang waktu berikut:

1. Dalam Darah
Alkohol dapat dideteksi melalui tes darah hingga 12 jam setelah seseorang minum minuman beralkohol. Biasanya, tes ini dilakukan di laboratorium untuk kadar alkohol yang akurat dalam darah.

2. Dalam napas
Tes pernapasan atau breathalyzer banyak digunakan oleh petugas penegak hukum untuk mendeteksi konsumsi alkohol. Alkohol dapat dideteksi dalam bernafas hingga 24 jam setelah minum.

3. Dalam urin
Melalui metode tradisional, alkohol dapat dideteksi dalam urin hingga 10-12 jam. Namun, dengan uji etil glucuronide (ETG), metabolit alkohol dapat dideteksi lebih lama, yang mencapai 3-5 hari.

4. Dalam Saliva
Tes air liur juga dapat digunakan untuk mendeteksi jejak alkohol. Alkohol umumnya masih terdeteksi dalam air liur selama 1-5 hari setelah konsumsi.

5. Di rambut
Yang paling menarik, alkohol bahkan dapat dideteksi dalam folikel rambut hingga 90 hari setelah seseorang mengkonsumsi minuman beralkohol. Namun, metode ini umumnya digunakan untuk mendeteksi pola konsumsi jangka panjang.

Faktor -faktor yang mempengaruhi lamanya waktu deteksi alkohol​​

Perlu diingat, setiap orang memiliki respons tubuh yang berbeda terhadap alkohol. Faktor -faktor seperti berat badan, usia, jenis kelamin, kondisi hati, seberapa cepat metabolisme tubuh bekerja dapat mempengaruhi lamanya alkohol yang bertahan dalam sistem tubuh. Selain itu, jenis minuman, kadar alkohol, dan jumlah asupan juga menentukan tingkat alkohol dalam darah.

Alkohol dengan cepat diserap oleh tubuh, tetapi membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk dilepaskan sepenuhnya. Efeknya dapat bertahan hingga 24 jam atau lebih, tergantung pada seberapa banyak dikonsumsi dan bagaimana kondisi tubuh seseorang. Oleh karena itu, orang disarankan untuk menjadi bijak dalam mengonsumsi alkohol, mengingat risiko kesehatan dan dampak hukum yang mungkin disebabkan.

Baca Juga: Wajah Funned Saat Minum Alkohol Berisiko Hipertensi

Reporter: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2025

Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita studiopena.com.

Exit mobile version