Dalam memanggil orang yang lebih tua, khususnya cucu, lazimnya memanggil kakek dengan sebutan Kak atau Kekak, dan memanggil nenek dengan sebutan “Dong” atau “Dadong”. Pemanggilan ini juga sama secara keseluruhan termasuk sampai usia yang sangat lanjut walaupun bukan anggota keluarga sebagai bentuk penghormatan.
2. Orang tua
Jika mengacu pada orang tua, mereka memiliki nama yang berbeda. Hal ini mempunyai arti yang sering digunakan dalam sapaan orang tua menurut kasta masing-masing, yaitu:
• Setiap Sudra
Dalam kasta Sudra atau bila berkunjung ke rumah saudara, orang tua laki-laki biasanya disebut dengan “Ayah” atau “Nanang” dan orang tua perempuan disebut dengan “Aku” atau “Meme”. Pemanggilan ini untuk menyambut para orang tua, baik kandung maupun mertua.
• Keturunan kasta tinggi atau triwangsa
Kasta yang mempunyai keturunan tri dinasti seperti Brahmana, Ksatria, dan Waisya mempunyai nama yang berbeda dengan kasta Sudra untuk menyebut orang tuanya. Biasanya orang tua laki-laki dipanggil “Aji” atau “Ajung” dan orang tua perempuan dipanggil “Biang” atau “Bu”.
Baca juga: BRIN Ungkap Potensi Archaeoastronomi untuk Meneliti Kebudayaan Masa Lalu
3. Anak laki-laki atau menantu laki-laki
Jika menyebut anak atau menantu, setiap kasta di Bali mempunyai istilah yang berbeda-beda. Sebab, pemanggilan setiap kasta yang dimiliki masyarakat Bali sendiri bisa dibedakan.
• Setiap Sudra