Selain itu, dr. Cindya menambahkan, penambahan gula darah ke otak juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, mengonsumsi camilan dan minuman manis saat berlari sebenarnya boleh-boleh saja asalkan “dalam jumlah sedang”. Artinya hanya pada saat lari saja, tandasnya.
Lebih lanjut, Dokter Cindya menggarisbawahi pentingnya mengontrol total asupan gula dan karbohidrat harian. “Tidak mungkin seseorang bisa lari seharian, minum dan makan gula terus-menerus, sehingga asupan hariannya harus diperhitungkan,” ujarnya. “Untuk orang dewasa yang sehat, artinya tidak mengidap diabetes, kalau lari jarak pendek cukup satu kubus (gula).”
Mengenai takaran pasti seberapa jauh lari dan kebutuhan gula untuk menambah energi, dr Cindya mengatakan, sebenarnya hal itu bergantung pada cadangan gula dalam tubuh seseorang yang mungkin berbeda satu sama lain. “Saat berlari, tubuh seseorang akan memasuki fase anaerobik dan gula darahnya akan terus terpakai hingga mulai hipo,” jelasnya.