studiopena.com, Jakarta – Minuman dan camilan manis, seperti gula batu, kerap dikonsumsi untuk menambah energi saat berlari, apalagi jika olahraga dilakukan dalam jarak jauh. Apakah hal itu sebenarnya diperbolehkan?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Cindya Klarisa, Sp. PD menjelaskan, saat berlari, gula sangat dibutuhkan agar otot bisa bekerja. “Saat cadangan gula berkurang, (tubuh) akan memecah (gula menjadi) lemak menjadi otot. Memberi gula (saat berlari) menjadi semacam bensin bagi tubuh,” ujarnya kepada Lifestyle studiopena.com usai konferensi pers di acara tersebut. Acara ITO EN di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu 13 November 2024.
Selain itu, dr. Cindya menambahkan, penambahan gula darah ke otak juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, mengonsumsi camilan dan minuman manis saat berlari sebenarnya boleh-boleh saja asalkan “dalam jumlah sedang”. Artinya hanya pada saat lari saja, tandasnya.
Lebih lanjut, Dokter Cindya menggarisbawahi pentingnya mengontrol total asupan gula dan karbohidrat harian. “Tidak mungkin seseorang bisa lari seharian, minum dan makan gula terus-menerus, sehingga asupan hariannya harus diperhitungkan,” ujarnya. “Untuk orang dewasa yang sehat, artinya tidak mengidap diabetes, kalau lari jarak pendek cukup satu kubus (gula).”
Mengenai takaran pasti seberapa jauh lari dan kebutuhan gula untuk menambah energi, dr Cindya mengatakan, sebenarnya hal itu bergantung pada cadangan gula dalam tubuh seseorang yang mungkin berbeda satu sama lain. “Saat berlari, tubuh seseorang akan memasuki fase anaerobik dan gula darahnya akan terus terpakai hingga mulai hipo,” jelasnya.