Thomas mengatakan, dampak fenomena solik sangat penting untuk kehidupan di bumi. Karena, di belahan bumi utara seperti Eropa, Amerika Utara dan Asia Utara, Solstis menandai awal musim panas.
Adapun belahan bumi selatan, Solstis adalah penanda musim dingin. Sedangkan untuk Indonesia, fenomena ini merupakan penanda awal musim kemarau.
Thomas menambahkan, perubahan posisi matahari membuat pergeseran pemanasan bumi dan mempengaruhi arah gerakan angin dan awan.
Setelah titik balik matahari utara, katanya, angin pada umumnya mulai bertiup dari selatan ke utara.
“Angin ini mendorong pembentukan awan di utara, sehingga Indonesia umumnya mulai memasuki musim kemarau,” jelasnya.