Karena pada abad ke-13-15 Masehi bahan-bahannya masih sederhana dan manual, acaraki memanfaatkan pipisan dan gandik untuk mengekstrak rempah-rempah, serta bahan-bahan herbal lainnya. Kepala Sub Unit Koleksi Pusat Informasi Majapahit (PIM) Balai Pelestarian Budaya (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, Tommy Raditya D, menjelaskan bahwa sejauh ini, ada sejumlah sumber kuno yang menggambarkan pentingnya jamu dan acaraki pada masa itu.
Posted inGaya Hidup