Elemen budaya sarapan tradisional Malaysia dipraktekkan di ruang pribadi dan publik, dari daerah pedesaan hingga perkotaan. Masyarakat Melayu, Tionghoa, India, dan kelompok etnis lainnya di seluruh Malaysia adalah produsen dan pengunjung makanan, dan secara aktif terlibat dalam praktik-praktik mendasar ini.
Dikutip dari Bernama, Sabtu 7 Desember 2024, Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia (MOTAC) dalam keterangannya pada Kamis, 5 Desember 2024, budaya sarapan Malaysia memenuhi semua kriteria dalam Konvensi UNESCO 2003 untuk Perlindungan Budaya Takbenda Warisan.
“Budaya sarapan di Malaysia mencerminkan keberagaman, harmoni, inklusivitas, dan penerimaan di kalangan masyarakat multietnis. Ini merupakan elemen warisan budaya takbenda yang sejalan dengan kriteria UNESCO, sehingga mendorong hubungan sosial dan menunjukkan kekuatan Malaysia sebagai negara multiras.”