“Inisiatif produk yang berkelanjutan dan memiliki dampak sosial-lingkungan akan menjadi sorotan pada tahun 2025. Konsumen tidak akan lagi fokus pada kualitas produk, tetapi juga mereka yang memiliki nilai, terutama yang menurut gaya hidup mereka,” kata Achmad alkatiri , CEO Hypefast, perusahaan yang mengelola sejumlah merek lokal, dalam rilis yang diterima Lifestyle studiopena.combeberapa waktu yang lalu.
Dia memperkirakan bahwa pada tahun 2025, peraturan keberlanjutan di negara -negara ekonomi dunia akan semakin diperketat, yang mendorong percepatan agenda lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) di perusahaan. Analisis ini sejalan dengan Data Pencipta Kantar, data terkemuka dunia dan perusahaan analitik, yang mengatakan bahwa 93 persen konsumen ingin menjalani gaya hidup yang lebih berkelanjutan.