Bahtiar, salah satu pengelola Kampung Batik Giriloyo, Desa Wisata Wukirsari, bersyukur atas pencapaian tersebut. Ia mengatakan ada 300 indikator yang harus dipenuhi baik berupa dokumen hukum, peraturan, dan bukti pendukung lain yang diperlukan.
“Banyak sekali indikator yang harus kita penuhi, hingga 300 indikator dalam bahasa Inggris, dan harus kita penuhi dengan dokumen pendukung, baik itu dokumen hukum, peraturan, foto video disertai informasi bagaimana penjelasan narasi video tersebut. foto tersebut, bahwa kita memang layak mendapat “Desa Wisata Terbaik versi UN Tourism tahun ini,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana pada kesempatan berbeda mengatakan penghargaan tersebut menjadi inspirasi bagi desa wisata lain di Indonesia untuk terus mengoptimalkan potensi alam, budaya, dan pemberdayaan masyarakat menuju pariwisata inklusif dan berkelanjutan.
Jatiluwih dan Wukirsari berhasil mengikuti jejak Desa Wisata Nglanggeran yang berhasil meraih predikat serupa pada tahun 2021 dan Desa Wisata Penglipuran pada tahun 2023. “Tentu kita tidak bisa berpuas diri dengan prestasi ini. Kami di Kemenpar akan terus berupaya melakukan penguatan. ekosistem desa wisata tanah air melalui komitmen bersama untuk kemajuan pariwisata Indonesia,” kata Widi.