studiopena.com, Jakarta Setiap manusia tentu memiliki keinginan untuk tampil menarik dan percaya diri dengan penampilannya. Apalagi di era digital seperti saat ini, di mana para penggunanya menunjukkan versi terbaik dari dirinya melalui video atau foto. Hal ini terkadang mendorong banyak orang untuk mencari solusi yang lebih nyata, seperti menjalani perawatan di klinik kecantikan.
Sebelum membahas lebih jauh tentang klinik kecantikan, mari kita bahas terlebih dahulu sejarah industri kecantikan. Faktanya, industri kecantikan memiliki sejarah yang panjang dan penuh warna yang tidak terbatas pada perawatan kulit wajah saja, tetapi juga perawatan rambut hingga tata rias.
Kecantikan di Zaman Kuno Sejak Awal Penggunaan Kosmetik
Industri kecantikan memiliki akar yang sangat dalam, dimulai dari peradaban kuno di Mesir, Mesopotamia, dan Yunani. Di Mesir misalnya sekitar 4000 SM, wanita dan pria menggunakan eyeliner hitam (kohl) yang terbuat dari almond yang dibakar, oker, mangan hitam untuk diaplikasikan di sekitar kelopak mata atas dan bawah.
Penggunaan celak mata tidak hanya untuk membuat penampilan lebih dramatis, tetapi juga untuk melindungi mata dari sinar matahari dan debu gurun. Kemudian pada masa Cleopatra untuk menonjolkan kesempurnaannya, ia mandi menggunakan susu dan madu, agar kulitnya tetap lembut dan berseri.
Pada masa yang sama, bangsa Mesopotamia dan Yunani menggunakan bahan-bahan alami seperti minyak zaitun, madu, dan tanah liat untuk merawat kulit mereka. Mereka juga memandang kecantikan sebagai cerminan kesehatan dan kebajikan, dengan banyak patung dan lukisan dari periode ini yang menonjolkan cita-cita kecantikan.