Site icon studiopena

Donald Trump Memberi TikTok 90 Hari Ekstra, Nasib Aplikasi Masih Belum Pasti

Donald Trump Memberi TikTok 90 Hari Ekstra, Nasib Aplikasi Masih Belum Pasti


studiopena.com, Jakarta – Nasib TikTok di Amerika Serikat mendapat ‘kehidupan ekstra’. Hal tersebut diungkapkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Mengutip South China Morning Post, Minggu (19/1/2025), Presiden terpilih Donald Trump mengisyaratkan akan memberi tambahan waktu 90 hari pada aplikasi video pendek ini untuk terus beroperasi di AS.

Dalam wawancara dengan NBC, Trump akan mengumumkan keputusan untuk menangguhkan larangan TikTok pada hari Senin—-tepat pada hari pelantikannya sebagai Presiden AS ke-47.

TikTok sebelumnya menghadapi ancaman penutupan pada Minggu, 19 Januari 2025, jika induknya, ByteDance, gagal menjual aplikasinya ke perusahaan yang berbasis di AS.

Langkah tersebut merupakan bagian dari kebijakan keamanan nasional yang mendorong pengalihan data pengguna AS agar tidak dikelola oleh entitas asing, dan kekhawatiran terhadap keamanan nasional.

Namun Donald Trump membuka peluang perpanjangan 90 hari. “Perpanjangan 90 hari adalah opsi yang sangat mungkin dilakukan, karena itu tepat,” kata Trump dalam wawancara tersebut.

Tanggapan TikTok dan CEO Shou Zi Chew

CEO TikTok Shou Chew memberikan tanggapan langsungnya beberapa jam setelah Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan terkait pemblokiran TikTok di AS.

“Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump atas komitmennya untuk bekerja sama dengan kami dalam menemukan solusi yang membuat TikTok tetap tersedia di Amerika Serikat,” kata Shou Chew.

“Ini adalah pendirian yang kuat untuk Amandemen Pertama dan menentang sensor sewenang-wenang,” kata CEO TikTok.

TikTok menjadi sorotan sejak tahun 2020 karena dianggap mengancam keamanan nasional dengan pengelolaan data pengguna AS oleh ByteDance, perusahaan asal China.

Pemerintahan sebelumnya menuntut agar ByteDance menjual platform tersebut ke perusahaan AS atau TikTok untuk ditutup.

Exit mobile version