Jakarta (studiopena.com) – Membaca Berita Buruk terus menerus atau fenomena yang dikenal sebagai Doomscrolling, telah menjadi kebiasaan yang mengganggu di era digital ini.
DoomCrolling adalah istilah aktivitas seseorang yang secara tidak sadar terus membaca berita negatif di ponsel atau perangkatnya. Berita ini terkait dengan krisis, bencana, atau masalah buruk.
Kebiasaan ini sering dipicu oleh rasa ingin tahu yang berlebihan, sampai akhir reaksi emosional dan dapat berdampak pada kesehatan mental.
Dengan akses ke informasi tak terbatas selama 24 jam, banyak orang terjebak dalam kebiasaan dan siklus konsumsi berita negatif ini.
Konsumsi berita buruk terus menerus dapat meningkatkan gejala kecemasan terhadap depresi, dampak yang sangat merugikan bagi individu atau masyarakat yang lebih luas.
Baca Juga: Pindah ke Tempat Baru Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental
Baca Juga: Kenali OCD, Gangguan Kesehatan Mental dengan Prevalensi 2% Di Seluruh Dunia
1. Tingkat stres yang meningkat
Membaca berita buruk dapat memicu respons alami tubuh yang dikenal sebagai pertarungan atau pelarian, yang merupakan reaksi terhadap ancaman atau situasi stres. Ketika seseorang terpapar informasi yang mengganggu, tubuh secara otomatis bersiap untuk menghadapi atau menghindari bahaya.
Ini dapat memunculkan gejala seperti detak jantung yang cepat, tingkat pernapasan yang cepat, atau gemetar tubuh. Respons ini mirip dengan apa yang dialami ketika seseorang berada dalam situasi berbahaya secara langsung.
2. Kecemasan dan depresi berlebihan