Namun penyamarannya ketahuan oleh Dewi Ratih, bulan, dan para dewa marah kepada Kala Rau. “Dewa Wisnu segera (bertindak) mencegahnya masuk ke seluruh tubuhnya sehingga ia memenggal kepalanya.”
Kala Rau yang telah meminum takhta keabadian namun kini hanya tinggal kepalanya saja, menyimpan dendam. Makanya dia mau makan bulan, tambah Adnya.
Usahanya memakan bulan kemudian diyakini sebagai mitologi di balik gerhana bulan. Pementasan ini berhasil diwujudkan meski persiapannya singkat. “Kami baru melakukan persiapan selama seminggu, dengan koreografi intensif dan latihan musik selama kurang lebih tiga hari,” ujarnya.

