studiopena.com, Jakarta – Meskipun tata surya kita berusia sekitar 4,6 miliar tahun, proses kelahiran sistem eksekutif lain di alam semesta masih berlangsung.
Mengidentifikasi dan mempelajari planet -planet baru bukanlah tugas yang mudah, tetapi berkat teknik yang baru dikembangkan, tim peneliti internasional berhasil menangkap gambar paling tajam yang pernah ada dari disk protoplanet di lebih dari puluhan sistem ‘bintang muda’.
Protoplanet adalah massa padat yang terbentuk dari peluit yang menyusut dalam cakram material yang mengelilingi matahari. Massa ini kemudian berkembang menjadi planet dan bulan baru.
Penemuan ini adalah hasil terbaru dari proyek Exoalma, kolaborasi internasional yang menggunakan instrumen besar milimeter/submillimeter array (ALMA) di Chili untuk memindai langit.
Alih -alih mencari cahaya langsung dari sebuah planet, para astronom menggunakan ALMA untuk mengidentifikasi efek dari keberadaan planet baru di lingkungan kosmik sekitarnya.
“Ini seperti mencoba melihat ikan dengan mencari riak di kolam, daripada mencoba melihat ikan secara langsung,” Christophe Pute menjelaskan, salah satu pemimpin proyek di Institut Astrofisika dan Planetologi Universitas Monash di Australia, dikutip dari Sains Populer, Senin (5/5/2025).
Pute dan rekan -rekannya secara khusus berfokus pada menyelaraskan pengamatan planet -planet yang diambil pada waktu yang berbeda, sambil menandai dan menghilangkan distorsi dan kebisingan yang tidak diinginkan pada gambar yang dihasilkan.