Transformasi digital yang berkelanjutan membutuhkan ekosistem yang inovatif dan memberdayakan. Program unggulan Digital Talent Scholarship (DTS) telah melatih lebih dari 100 ribu talenta digital di bidang Artificial Intelligence (AI), keamanan siber, dan analisis data pada tahun 2024.
Tahun depan, Kementerian Komunikasi dan Teknologi menargetkan peningkatan peserta hingga 200 ribu, dengan perhatian khusus pada UMKM.
Sebagai bagian dari kolaborasi dengan pihak swasta, program UMKM Click & Grow yang melibatkan Shopee dan TikTok diluncurkan untuk membantu UMKM mengadopsi teknologi digital.
“Sektor UMKM merupakan ujung tombak ekonomi digital. Kami ingin memastikan mereka tidak hanya bertahan, namun tumbuh di era transformasi ini,” kata Meutya.
Mempertahankan Ruang Digital yang Aman
Keamanan ruang digital juga menjadi prioritas Menteri Komunikasi dan Teknologi. Dalam dua bulan terakhir, lebih dari 250 ribu konten perjudian online telah diblokir, ribuan rekening bank ilegal ditutup, dan akun influencer yang mempromosikan aktivitas ilegal ditindak. Kolaborasi dengan PPATK dan OJK memperkuat langkah tegas tersebut.
“Ruang digital harus bebas dari aktivitas ilegal yang merugikan masyarakat. “Kami memastikan ruang digital yang aman menjadi prioritas untuk melindungi anak dan keluarga,” kata Meutya Hafid.
Sebagai bagian dari perlindungan anak, Kementerian Komunikasi dan Teknologi bersama Kementerian PPPA sedang menyelesaikan rancangan peraturan Manajemen Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik (TKPAPSE). Peraturan ini akan mengatur penggunaan layanan digital sesuai usia.