Namun, rencana perubahan ini telah menarik banyak kritik dari berbagai lingkaran. Salah satu alasan yang menjadi puncaknya adalah kebijakan penutupan layanan pada hari Minggu.
Banyak orang menganggap bahwa operasi Perpustakaan Nasional pada hari Minggu sangat penting bagi siswa yang tidak memiliki kesempatan untuk berkunjung pada hari kerja karena mereka harus berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
Mereka menganggap bahwa Perpustakaan Nasional harus terus membuka layanan pada hari Minggu sehingga akses ke bahan bacaan dan fasilitas perpustakaan tetap tersedia untuk komunitas yang lebih luas, terutama untuk siswa dan pekerja yang hanya memiliki waktu luang di akhir pekan.
Menanggapi berbagai input, Perpustakaan Nasional akhirnya memutuskan untuk membatalkan perubahan dalam jam operasi dan masih memaksakan jadwal layanan seperti sebelumnya. Keputusan ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan pengunjung dan memastikan bahwa layanan perpustakaan tetap optimal bagi masyarakat.
Baca Juga: Perpusnas-Semendikdasmin setuju dengan penjaga ketentuan buku di komunitas
Baca Juga: Menteri Pendidikan: Budaya Membaca Literasi untuk Membangun Peradaban
Reporter: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2025