studiopena.com, Jakarta – Perubahan iklim adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia. Karena produksi pangan menyumbang sekitar seperempat dari total emisi gas rumah kaca umat manusia, menemukan solusi di sektor ini menjadi sangat penting.
Sebagian besar dari kita sudah familiar dengan konsep pangan rendah karbon, yang bertujuan untuk mengurangi emisi. Namun, ada kategori pangan yang lebih ambisius dan menjanjikan: pangan dengan jejak karbon minimal. Makanan ini tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga menyerap karbon dari atmosfer sehingga memberikan dampak positif terhadap lingkungan.