Belum lama ini, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan juga mengumumkan pengunduran dirinya.
Pengunduran diri pria yang akrab disapa Semmy ini merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai Dirjen yang bertanggung jawab atas upaya transformasi digital di Indonesia, dalam hal ini PDNS yang dilumpuhkan oleh serangan ransomware.
Alasan (pengunduran diri) kejadian ini secara teknis adalah tanggung jawab saya sebagai Dirjen Transformasi Digital Pemerintahan Teknis, kata Semmy, dalam konferensi pers.
Ia lebih lanjut menambahkan, “Saya mengambil tanggung jawab ini secara moral dan saya menyatakan bahwa masalah ini harus saya selesaikan. Saya seharusnya menyelesaikannya dengan baik dan saat ini saya sedang dalam masa pemulihan.”
Menurut dia, pengunduran dirinya sudah disampaikan secara lisan sejak 1 Juli 2024. Selanjutnya, Semuel Abrijani menyampaikan surat pengunduran diri kepada Menteri Komunikasi dan Informatika pada 3 Juli 2024.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan bahwa kunci deskripsi yang diberikan kelompok ransomware Brain Cipher telah dicoba untuk membuka file di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang terkunci.
“Kita sudah coba di spesimen PDNS dan berhasil dibuka, tapi belum tahu karena banyak yang terkunci, sedang dikerjakan teman teknis,” ujarnya.
Sebagai informasi, kelompok ransomware Brain Cipher menyatakan akan memberikan kunci dekripsi ke Pusat Data Nasional (PDN).