Dalam perkembangannya, kalender Saka diadopsi oleh umat Hindu di Indonesia sebagai referensi dalam menentukan berbagai perayaan keagamaan. Salah satu perayaan terpenting berdasarkan kalender ini adalah Nyepi. Pergantian tahun dalam kalender Saka adalah momen sakral bagi umat Hindu.
Liburan Nyepi bukan hanya pergantian tahun ini, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Perayaan ini adalah momen untuk refleksi diri, pemurni jiwa, dan memperkuat hubungan dengan Sang Hyang widhi.
Melalui keheningan dan meditasi, umat Hindu diharapkan mencapai keseimbangan batin. Nyepi juga merupakan sarana untuk menciptakan kehidupan yang lebih harmonis, baik secara pribadi maupun di masyarakat.
Baca Juga: BPD Bali memastikan ATM dipenuhi oleh Nyepi Holidays and Idul Fitri
Arti dari Hari Nyepi
Arti dari pesta itu sangat dalam bagi umat Hindu. Selain menjadi perayaan Tahun Baru Saka, Nyepi juga merupakan momen penting untuk pemasangan diri dan alam semesta.
Dalam perayaan ini, umat Hindu menjalankan catur Brata Penyepian, yaitu empat pembatasan utama. Pantang mencakup tidak menyalakan api atau cahaya (mengamati geni), tidak bepergian (mengamati Lelungan), tidak berfungsi (mengamati pekerjaan), dan tidak menikmati hiburan (mengamati lelang).
Tujuan dari pantang ini adalah untuk mencapai keseimbangan dan harmoni dalam hidup. Selain itu, Nyepi juga merupakan sarana bagi umat Hindu untuk mendekat kepada Tuhan (Hyang widi wasa) melalui ketenangan dan refleksi rohani.
