Kenali bakteri Salmonella dan Bacillus cereus yang menyebabkan keracunan

Mengenal bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus penyebab keracunan

Selain makanan, bakteri Salmonella juga dapat ditransmisikan dengan cara lain. Penyebaran dapat terjadi melalui kontak fisik dengan seseorang yang menderita penyakit yang disebabkan oleh salmonellosis. Selain itu, penularan juga dapat dilakukan melalui air atau hewan yang terkontaminasi yang membawa bakteri ini.

Gejala salmonellosis dapat dirasakan mulai dari 8 hingga 72 jam setelah infeksi. Secara umum, gejala ini akan berlangsung selama 4-7 hari. Berikut adalah beberapa gejala yang dapat timbul karena infeksi bakteri Salmonella:

Demam diare dan menggigil mual dan muntah kram perut ada darah di dalam tinjaSalmonellosis dapat menyerang siapa pun. Namun, ada beberapa faktor yang membuatnya rentan terkena bakteri Salmonella, yaitu:

Anak -anak berusia kurang dari 5 tahun dan lansia (lansia). Bayi yang tidak mendapatkan menyusui eksklusif. Seseorang dengan kekebalan yang lemah, seperti seseorang dengan HIV/AIDS, seseorang yang menjalani kemoterapi dan perawatan radiasi, atau seseorang yang mengalami transplantasi organ. Seseorang yang memiliki riwayat peradangan usus peradangan. Seseorang yang memiliki sejarah anemia yang merusak. Seseorang yang sering menggunakan antasida memiliki faktor risiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan salmonellosis, karena pH di perut berkurang dan menyebabkan bakteri Salmonella akan lebih kuat dalam kelangsungan hidup dan akhirnya menginfeksi usus. Seseorang yang minum antibiotik tanpa dosis yang tepat dapat mengurangi kadar jumlah bakteri baik di usus, sehingga risiko terpapar salmonellosis lebih tinggi. Sebuah negara dengan iklim tropis.‎Baca Juga: BPOM: Salmonella Bakteri dalam lauk keracunan MBG Belitung Timur

Baclus cereus bakteri

Bacillus cereus (B. cereus) adalah bakteri bentuk spora yang ukurannya sangat kecil, sehingga hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Bakteri ini menghasilkan racun yang berbahaya bagi tubuh.

Bakteri ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit gastrointestinal, yaitu sindrom emetik (muntah) dan sindrom diare.

1. Sindrom emetik (muntah)

Racun yang diproduksi oleh bakteri Bacillus cereus akan terbentuk dalam makanan. Setelah seseorang makan makanan yang terkontaminasi dengan bakteri ini, gejalanya umumnya akan muncul setelah 1-6 jam dan menghilang setelah 6-24 jam.

Bacillus cereus biasanya identik dalam nasi. Meskipun tidak semua beras mengandung Bacillus cereus, tetapi nasi sudah matang dan dibiarkan berdiri terlalu lama, itu bisa menjadi tempat untuk mengembangkan bakteri ini.

Selain beras, ada beberapa makanan yang dapat mengandung bakteri bakteri ini, yaitu keju dan kios makanan seperti pasta, mie, kue kering, sushi, dan ketang.

Baca Juga: BPOM Review Lebih Terkait dengan Kasus Keracunan MBG di Bogor

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *