3. Nigiri
Nigiri bentuknya sederhana, terdiri dari nasi dengan topping di atasnya seperti tuna, tamago, udang, dan seafood lainnya. Nigiri sushi adalah jenis sushi yang pertama kali dibuat pada tahun 1800-an, juga dikenal sebagai “edo-mae”, yang berarti “di depan Edo” (Tokyo). Pada masa itu, makanan laut untuk nigiri ditangkap dari Teluk Tokyo.
Menariknya, meski kini salmon nigiri sudah umum di Indonesia, masyarakat Jepang baru mengenal salmon pada tahun 1990-an. Hal ini disebabkan oleh parasit yang ditemukan pada salmon dari Samudera Pasifik, sehingga tidak aman untuk dimakan mentah.
Salmon akhirnya diterima sebagai topping sushi setelah kampanye besar-besaran dari pemerintah Norwegia, salah satu eksportir salmon terbesar di dunia.
4. Temaki
Temaki adalah sejenis sushi yang berbentuk kerucut, mirip dengan es krim. Sushi ini dibuat dengan cara menggulung nasi dan di atasnya diberi nori atau rumput laut. Temaki cukup mudah disiapkan di rumah.
Temaki sebaiknya dimakan langsung dengan tangan, tanpa menggunakan sumpit. Untuk menjaga kerenyahan nori, disarankan untuk segera mengkonsumsinya sebelum kelembapannya menyerap. Topping umum untuk temaki termasuk daun shiso, umeboshi (plum asin), toro, natto, dan tamago.
5. Inari-zushi
Inari-zushi berbeda dengan jenis sushi lain yang telah dibahas. Sushi ini tidak menggunakan nori, melainkan aburaage (tahu goreng) yang telah dibumbui dengan mirin, kecap asin, kaldu dashi, dan gula.
Rasanya yang manis gurih dipadukan dengan nasi yang empuk. Mirip dengan gunkan, inari-zushi juga bisa diberi topping seperti tamago, cumi, udang, dan jamur. Sushi jenis ini cukup populer sebagai pilihan hidangan bento. Nama inari-zushi diambil dari dewa dalam agama Shinto yaitu Inari yang konon sangat menyukai tahu.
6. Oshizushi