Kenali sejarah tempe kedelai, makanan khas fermentasi kepulauan

Mengenal sejarah tempe kedelai, makanan fermentasi khas nusantara

Sejarah Tempe di Indonesia

Menurut informasi dari situs Tempe House Indonesia, jejak awal sejarah tempe di Indonesia dapat ditelusuri melalui serat Centhini Volume 3. Naskah kuno menceritakan perjalanan seorang pemuda tampan bernama Cebolang, yang berlari ke berbagai daerah. Dalam perjalanannya dari Kuil Prambanan ke Pajang, ia telah berhenti di Tembayat Hamlet, Klaten, Jawa Tengah.

Di sana, Cebolang diselenggarakan oleh makan siang oleh Pangeran Bakarat dengan salah satu hidangan khas dalam bentuk masakan Tempe Jae Santen Tempe yang diproses dengan santan. Awalnya, Tempe dibuat dari kedelai hitam yang dibudidayakan oleh penduduk desa di wilayah Mataram, Jawa Tengah.

Berdasarkan catatan dari situs tersebut, Tempe mulai dikenal sekitar abad ke -17, tepatnya di sebuah desa di Klaten. Istilah “tempe” itu sendiri diyakini berasal dari kata dalam bahasa Jawa kuno, “tumpah”, yang mengacu pada makanan putih selaras dengan suhu segar.

Teknik membuat Tempe diwarisi dari generasi ke generasi oleh komunitas lokal. Dalam perjalanannya selama lebih dari 400 tahun, Tempe tidak hanya dibuat dari kedelai, tetapi juga menggunakan bahan -bahan lain seperti berbagai kacang, biji, bahkan daun.

Hal ini memunculkan berbagai jenis tempe nusantara yang khas, termasuk tempe kacang hijau, tempe pedang koro, tempe kacang, tempe kacang (jaket), tempe dari lamtoro (petai Cina), untuk tempe dari daun singkong dan bubur laba.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *