3. Mengejar adrenalin
Beberapa orang merasa lebih termotivasi dan kreatif ketika berada di bawah tekanan tenggat waktu, jadi sengaja menunda untuk merasakan “dorongan”.
4. Multitasking yang berlebihan
Melakukan banyak pekerjaan dapat menyebabkan kebingungan dalam menentukan prioritas, yang pada akhirnya membuat beberapa tugas tertunda.
5. Gangguan Mental
Beberapa gangguan seperti depresi, OCD, dan ADHD juga dapat berkontribusi pada munculnya perilaku menunda -nunda.
Karakteristik penundaan
Penundaan dapat dikenali dari beberapa gejala umum, seperti:
Menunda pekerjaan sampai tenggat waktu sangat dekat. Merasa stres dan frustrasi saat menyelesaikan tugas dalam waktu singkat. Lebih suka kegiatan yang menyenangkan daripada menyelesaikan kewajiban. Kualitas kerja rendah karena pengerjaan terburu -buru.Dampak negatif penundaan
Jika dibiarkan terus -menerus, penundaan dapat memiliki dampak buruk dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk:
Stres dan gangguan mental, seperti kecemasan yang meningkat sebelum tenggat waktu. Masalah akademik dan profesional, seperti nilai rendah atau penurunan kinerja kerja. Gangguan sosial, karena ketidakmampuan untuk memenuhi komitmen kepada orang lain. Masalah keuangan, terutama ketika datang ke keterlambatan pembayaran atau manajemen tugas -tugas penting.Baca Juga: Kenali Revenge Sleep Protrastination, Kebiasaan Menunda Tidur
Penelitian dari Joseph Ferrari, Ph.D, Profesor Psikologi di De Paul University, Chicago, mengatakan bahwa sekitar 20 persen orang dewasa di dunia memiliki sifat penundaan kronis.
Mereka sering menghindari tugas dan menggantinya dengan aktivitas yang tidak relevan, seperti bermain ponsel atau menonton film.
Siklus ini terus berulang karena mereka percaya bahwa motivasi akan muncul pada saat terakhir, terlepas dari kenyataan bahwa sering kali tidak demikian.