“Kami ingin menciptakan ekosistem layanan pos yang sehat, berkelanjutan, dan adil. Jika tarif terus ditekan tanpa kendali, maka kesejahteraan kurir dipertaruhkan. Inilah yang ingin kami jaga bersama,” katanya lebih lanjut.
Untuk alasan ini, Edwin menyatakan, konsumen masih dapat menikmati ongkos kirim gratis setiap hari jika itu adalah bagian dari strategi promosi perdagangan e-commerce.
“Jika e-commerce memberikan ongkos kirim bersubsidi sebagai bagian dari promosi, itu adalah hak penuh mereka. Kami tidak mengatur ini,” katanya.
Komdigi menekankan bahwa peraturan ini lahir dari kebutuhan untuk menciptakan ekosistem layanan pos yang sehat, berkelanjutan, dan adil.
Menurut Edwin, kurir adalah pahlawan logistik di era digital dan harus dilindungi dari praktik bisnis yang menekan pendapatan mereka.
“Kami ingin memastikan kurir dapat hidup dengan baik dan perusahaan logistik terus tumbuh. Ini bukan hanya masalah tarif, tetapi masalah keadilan ekonomi,” katanya.
Komdigi juga menyatakan bahwa peraturan baru ini disiapkan melalui dialog dengan pemain industri kurir, asosiasi, dan pemangku kepentingan lainnya.