Co-founder Indonesian Pageants dan IPClass, Mukie Muza mengatakan, hakikat kontes kecantikan adalah sebuah ajang yang korelasinya berdampak besar pada seluruh aspek kehidupan. Peserta dinilai tidak hanya dari penampilan saja, tapi juga sikap, kecerdasan dan semuanya diamati selama masa karantina.
Namun terkait inklusivitas, jika positif dan bisa berdampak lebih besar, menurutnya tidak ada masalah. “Saya mendukung (inklusivitas) tetap dalam koridornya, mana saja yang baik dan sesuai dengan budaya kita,” kata Mukie dalam wawancara telepon dengan Tim Lifestyle studiopena.com, Jumat, 20 Desember 2024.
“Untuk transgender, sudah ada kelompoknya di Thailand,” lanjut Mukie.
Menurutnya, penyelenggaraan kontes kecantikan juga sangat erat kaitannya dengan apa yang tercermin di masyarakat, oleh karena itu remaja putri yang mengikuti kontes kecantikan harus mempersiapkan banyak hal. Apalagi kontestasi ini juga berdampak pada industri kecantikan, pariwisata, serta menggerakkan UMKM dan industri kreatif.
“Pengetahuan, adat istiadat, rasa bangga daerah dibangkitkan,” imbuhnya. Ia pun berharap kontes kecantikan ini tidak sekadar menjadi kemeriahan pemilu, namun menggerakkan seluruh industri terkait.