4. Babi Panggang Karo (Sumatera Utara)
Bagi masyarakat Batak, daging babi panggang Karo menjadi hidangan utama yang wajib disantap saat Natal. Daging babi yang dipanggang dengan bumbu hingga renyah disajikan dengan sambal sang-sang khas Batak.
5. Ikan woku belanga (Sulawesi Utara)
Ikan woku belanga merupakan salah satu hidangan khas Manado yang sering dihidangkan saat Natal. Ikannya dimasak dengan bumbu woku yang kaya akan rempah-rempah seperti daun kemangi, kunyit, dan serai. Rasanya yang pedas dan harum membuat masakan ini menjadi favorit saat perayaan Natal.
6. Sop Brenebon (Minahasa, Sulawesi Utara)
Sop brenebon atau sop kacang merah merupakan sajian khas Natal Minahasa. Hidangan ini terbuat dari kacang merah yang dimasak dengan kaldu babi atau sapi dan kaya akan rempah-rempah. Rasanya yang gurih dan hangat sangat cocok dinikmati bersama keluarga.
7. Pa’Piong (Toraja, Sulawesi Selatan)
Hidangan khas Toraja yang disajikan saat Natal ini terbuat dari daging ayam, babi, atau ikan yang dicampur bumbu, lalu ditaruh di bambu lalu dibakar. Proses memasaknya yang unik membuat rasa pa’piong begitu istimewa.
8. Nasi jaha (Sulawesi Utara)
Nasi jaha, atau ketan yang dimasak dengan santan dan dipanggang di bambu, merupakan hidangan khas Natal di Sulawesi Utara.
Nasi ini biasanya disajikan sebagai pelengkap lauk lainnya, seperti ayam rica-rica atau ikan woku belanga.
9. Kue Lampet (Sumatera Utara)
Kue lampet atau lappet adalah kue tradisional Batak yang terbuat dari tepung beras dan parutan kelapa, kemudian dibungkus dengan daun pisang, kemudian dikukus.
Kue ini sering disajikan saat Natal karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut.