Pendopo tidak hanya berkolaborasi dengan Torajamelo. Merek ini didirikan oleh Dinny Jusuf dan awalnya berkolaborasi dengan adiknya, Nina Jusuf, sebagai desainer, pada tahun 2008. Kemudian, Aparna Bhatnagar Saxena bergabung sebagai CEO.
Pensiunan Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak ini memulai bisnis fesyennya secara tidak sengaja. “Tahun 2008, saya kembali ke kampung suami saya, di Toraja. Saat itu saya melihat betapa banyak bayi yang wajahnya tidak khas Toraja,” kata Dinny.
Setelah diselidiki lebih lanjut, Dinny mengetahui bahwa anak tersebut merupakan hasil perkawinan dengan warga negara Malaysia yang ditelantarkan atau dititipkan ibunya di kampung halaman. Sedangkan sang ibu kembali ke Malaysia untuk terus bekerja.
Dinny paham, keputusan bekerja di luar negeri dan meninggalkan kampung halaman bukanlah kemauan warga setempat. Pada tahun itu tidak banyak pilihan pekerjaan yang layak. Kunjungan wisatawan juga rendah karena di saat yang sama Indonesia mendapat travel warning dari berbagai negara lain akibat Bom Bali I dan Bom Bali II.
“Desanya berada di lembah, sentra tenun. Bukan hanya karena hampir tidak ada kunjungan wisatawan, tapi juga karena peristiwa alam, gunung tersebut meletus sehingga mengakibatkan sentra tenun saat itu melemah, hampir hancur,” kenang Dinny.