Site icon studiopena

Luka kanker di tenggorokan: ini adalah gejala, penyebab, dan cara mengobatinya

Sariawan di tenggorokan: Ini gejala, penyebab, dan cara mengobatinya

Jakarta (studiopena.com) – Thrush di tenggorokan, meskipun sering dianggap ringan, dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan saat menelan, berbicara, atau bernafas. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari -hari dan mengurangi kualitas hidup, terutama jika tidak diobati dengan benar.

Fenomena ini sering dilupakan karena gejalanya mirip dengan sakit tenggorokan biasa. Namun, penting untuk dikenali dan ditangani sedini mungkin agar tidak berkembang menjadi infeksi yang lebih serius atau menyebabkan komplikasi lainnya.

Gejala umum

• Luka bundar atau oval kecil muncul di tepi belakang rongga mulut atau amandel, dengan pusat keputihan vagina atau tepi kekuningan, dan kemerahan.

• Membakar atau kesemutan sebelum luka sebenarnya terbentuk, disertai dengan ‘sensasi yang macet’.

• Nyeri saat menelan, perubahan suara, batuk kering, dan sensasi rasa sakit di dada atau telinga.

• Gejala tambahan dapat termasuk demam ringan, kelenjar getah bening yang bengkak di leher, mual atau muntah, bahkan darah dalam muntah dalam kasus yang parah.

Penyebab utama

Sejumlah faktor dapat memicu sariawan di tenggorokan:

1. Infeksi virus (seperti herpes simplex, herpes pharingis) dan infeksi jamur/bakteri (Candidiasis, H. pylori).

2. Refluks asam lambung yang mengiritasi tenggorokan.

3. Cedera lokal, seperti dari makanan keras, pembersihan tajam, atau agresif.

4. Sistem kekebalan tubuh lemah karena stres, kurang tidur, HIV/AIDS, kemoterapi, atau penyakit autoimun.

5. Kurangnya nutrisi penting, terutama vitamin B12, asam folat, zat besi, atau seng.

6. Iritasi kimia obat kumur atau obat -obatan tertentu seperti NSAID, antibiotik, atau obat kemoterapi.

7. Faktor pemicu lainnya: makanan pedas/asam, alergi, dan kebiasaan merokok.

Kapan harus menemui dokter?

• Jika sariawan tidak membaik dalam 1-2 minggu, atau gejala parah muncul seperti nyeri parah, demam tinggi, kesulitan bernapas atau menelan, batuk darah, atau suara menghilang.

• Jika ada penyakit dasar, seperti HIV/AIDS, refluks asam lambung, kemoterapi, atau kanker, pemeriksaan medis menjadi penting.

Perawatan independen rumah

• Air garam hangat tanah: ½ -1 sendok teh garam dalam segelas air hangat, bilas 30 detik, 2-3 kali/hari.

• Minum cairan yang menenangkan, seperti air dingin, madu, air kelapa, atau es loli lambat, untuk menghilangkan rasa sakit.

• Penghilang nyeri OTC: paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

• Topik obat kumur atau semprotan: mengandung benzokain, lidokain, atau hidrogen peroksida untuk mengurangi rasa sakit dan membunuh bakteri.

• Menghindari iritasi: Kurangi makanan pedas, asam, keras, alkohol, dan rokok.

• Tingkatkan asupan gizi: konsumsi vitamin B, C, zat besi, folat, dan protein yang cukup untuk mempercepat penyembuhan.

• Menjaga kelembaban udara: Gunakan humidifier atau minum air hangat sehingga tenggorokan tidak kering.

• Istirahatlah suara jika sensasi serak atau kehilangan suara muncul.

Perawatan medis

Jika gejalanya parah atau disebabkan oleh infeksi, dokter dapat meresepkan:

• Antibiotik, antivirus, atau antijamur, sesuai dengan penyebab infeksi.

• Kortikosteroid topikal/sistemik untuk mengurangi peradangan yang parah.

• Obat lambung (antasid atau PPI) jika disebabkan oleh refluks.

• Terapi suara atau evaluasi lebih lanjut seperti biopsi ketika terkait dengan kelainan struktural, tumor, atau kondisi laring.

Sariawan di tenggorokan bukan hanya luka biasa. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang ringan seperti konsumsi makanan pedas, hingga kondisi medis yang serius seperti infeksi virus atau gangguan sistem kekebalan tubuh. Perawatan independen seperti bilas air garam dan menghindari pemicu dapat membantu meringankan gejala.

Namun, jika gejala permanen atau semakin berat, perawatan medis sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi. Penting juga untuk mempertahankan kebersihan mulut dan menjalani gaya hidup sehat sebagai tindakan pencegahan sehingga kondisi ini tidak berulang di masa depan.

Baca Juga: Tanda Srruel Kronis, Waspadalah terhadap Kanker Lidah

Baca juga: Sariawan bisa menjadi tanda awal kanker lidah

Baca Juga: Waspadai Sruiawan yang tidak pernah sembuh

Wanita: M. Salam Ecata Harakap
Editor: Alviansyah pasaribu
Hak Cipta © studiopena.com 2025

Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita studiopena.com.

Exit mobile version