Site icon studiopena

Makanan lokal untuk mendukung program makan bergizi gratis

Makanan lokal untuk mendukung program makan bergizi gratis


Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, jagung dan sereal lainnya, lalu masih ada singkong, sagu, talas, ubi jalar, dan umbi lainnya.

Protein dapat diperoleh dari kedelai dan kedelai olahan seperti tahu dan tempe, berbagai jamur makanan, ikan air tawar dan air laut, daging dan produk turunannya (telur dan susu). Lemak diperoleh dari daging, ikan, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan lainnya. Vitamin dan mineral diperoleh dari berbagai jenis sayuran dan buah -buahan.

Tetapi makanan lokal harus sesuai dengan standar gizi yang diterapkan pada program MBG. “Penentuan makan bergizi gratis, yang pertama adalah standar nutrisi untuk memenuhi kecukupan nutrisi AKG, dalam pemenuhannya di setiap penyesuaian wilayah,” kata Ketua Program Studi Nutrisi, Fakultas Makanan dan Teknologi Kesehatan, Sahid University, Khoirul Anwar Ketika dihubungi oleh tim Lifestyle studiopena.com, Kamis, Kamis, 30 Januari 2025.

Menurutnya, di beberapa tempat makanan lokal, akses mudah diperoleh, misalnya telur ayam, sumber protein lain seperti daging ayam, kacang -kacangan melalui tempe dan tahu juga harus diperkenalkan. Sementara penggunaan beras sebagai sumber karbohidrat, sebenarnya alternatif lain dapat muncul dari makanan lokal.

“Setiap wilayah memiliki nasi, tetapi tidak alasan tidak digunakan (makanan lokal, singkong),” katanya.

Makanan lokal juga tidak hanya merupakan sumber karbohidrat, untuk mengatur pasokan dan pengaturan menu program MBG, Khoirul juga menyarankan agar Badan Nutrisi Nasional (BGN) bekerja sama dengan Badan Makanan Nasional untuk Diversifikasi Makanan Lokal. “Untuk menyelaraskan, dari sana ada beberapa data dan menu, dapat meminimalkan carboy sehingga mereka tidak bergantung pada beras,” sarannya.

Exit mobile version