studiopena.com, Jakarta – Museum Benteng Vredeburg berkomitmen untuk menyediakan ruang publik yang inklusif dan ramah bagi semua golongan masyarakat. Untuk itu, pengelola museum yang terletak di pusat Kota Yogyakarta ini meluncurkan program Jebol Keran, singkatan dari Jemput Bola bagi Kelompok Rantan. Tujuannya adalah untuk mempermudah akses bagi kelompok rentan ke museum.
Program ini menawarkan penjemputan gratis dari sekolah atau lokasi yang disepakati, tiket masuk gratis, tur berpemandu ke museum, dan pengantaran kembali ke sekolah. Inovasi layanan ini adalah untuk memastikan bahwa kunjungan ke museum menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan.
Diselenggarakan sebulan sekali, program ini secara khusus ditujukan kepada kelompok rentan penyandang disabilitas dan lansia di wilayah Yogyakarta. Kepala Unit Museum Benteng Vredeburg, M. Rosyid Ridlo, menjelaskan bahwa fasilitas dan program inklusif tersebut merupakan bagian dari upaya Museum Benteng Vredeburg untuk terus relevan dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.
“Kami ingin memastikan semua orang, tanpa terkecuali, dapat menikmati Museum Benteng Vredeburg dengan pengalaman yang menyenangkan. Dengan menyediakan fasilitas yang inklusif, kami berharap semakin banyak masyarakat dapat menikmati rekreasi dan edukasi tentang sejarah bangsa yang menyenangkan, aman, dan nyaman di museum,” ujarnya, dalam rilis yang diterima Gaya Hidup studiopena.comJumat, 30 Agustus 2024.
Untuk mendukung program dan fasilitas yang inklusif, Museum Vredeburg juga memberikan pelatihan kepekaan disabilitas kepada seluruh staf museum guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada pengunjung penyandang disabilitas. Pelatihan ini meliputi materi tentang empati, peraturan tentang hak disabilitas, jenis disabilitas, dan teknik komunikasi dengan berbagai jenis disabilitas, yang disampaikan oleh para ahli di bidang pendidikan khusus.