Mengenal Hukum Puasa Ayyamul Bidh dan Keutamaannya dalam Hukum Islam

Mengenal hukum Puasa Ayyamul Bidh dan keutamaannya dalam syariat Islam

Jakarta (studiopena.com) – Puasa merupakan salah satu ibadah yang dilakukan umat Islam. Dalam berpuasa terdapat berbagai macam jenis puasa yang masing-masing mempunyai hukum yang berbeda-beda. Termasuk puasa Ayyamul Bidh, apa hukum puasanya?Dalam Islam, terdapat berbagai macam ibadah yang dilakukan oleh pemeluknya. Amalan ibadah ini mempunyai hukum yang terbagi menjadi dua, yaitu hukum wajib dan sunnah. Hukum ini juga berlaku untuk puasa.

Ibadah wajib merupakan syariat yang wajib dijalankan oleh umat Islam dan tidak bisa ditinggalkan. Sekalipun ditinggalkan, tetap wajib menggantinya, jika tidak maka dosa.

Sedangkan ibadah sunnah merupakan salah satu bentuk ibadah syariah yang tidak wajib dilakukan, namun dianjurkan untuk dilakukan. Jika kamu melakukannya maka akan mendapat pahala yang banyak dan tidak ada dosa jika meninggalkannya.

Salah satu jenis puasa wajib adalah puasa Ramadhan. Sedangkan puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu puasa sunnah.

Baca juga: Pentingnya Hari Jumat Bagi Umat Islam, Penuh Keberkahan dalam Ibadah

Hukum Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunah yang dilakukan selama tiga hari dalam sebulan. Waktu puasa menurut penanggalan Hijriyah adalah pada hari ke 13, 14, dan 15 setiap bulan Qamariyah.

Puasa ini sangat dianjurkan oleh Nabi SAW sebagai salah satu amalan sunnah yang mendatangkan banyak pahala dan manfaat.

Berdasarkan hadits riwayat An-Nasa’i dari Ibnu Abbas, beliau pernah berkata:
“Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW terlihat sering tidak makan (puasa) pada hari-hari ketika malam cerah, baik saat berada di rumah maupun bepergian.”.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *