Selain berdakwah, banyak mahasiswa yang mulai menguasai teknologi digital, seperti pembuatan aplikasi, desain grafis, coding, bahkan menjadi pembuat konten lokal yang bisa mempromosikan produk lokal hingga ranah nasional, bahkan internasional. “Hal ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk lebih sukses berwirausaha, mulai dari bisnis online hingga industri kreatif,” kata Riefky.
Didukung semangat kemandirian dan pengabdian kepada masyarakat yang diajarkan di pesantren, para santri dapat menciptakan peluang usaha yang tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, namun juga memberikan manfaat sosial sehingga mampu mendorong ekonomi kreatif lokal hingga pasar ekspor.
“Tadi kita menyaksikan langsung hasil workshop mahasiswa. Potensi suara yang dikembangkan dengan kreativitas bisa dikemas dengan baik dan bisa dimanfaatkan secara praktis untuk kemaslahatan di masyarakat,” ujarnya.
Ia menyatakan, pemerintahan Prabowo Subianto mendorong ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sejalan dengan misi Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam Astacita yang menekankan pentingnya peningkatan kesempatan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif menuju Indonesia emas 2045.