studiopena.com, Jakarta – Meta mulai menonaktifkan akun pengguna Instagram, Facebook, dan Threads yang diketahui berusia di bawah 16 tahun di Australia. Kebijakan ini diumumkan pada bulan November 2025 dan rekening mereka mulai ditutup pada tanggal 4 Desember 2025.
Kebijakan ini berdampak pada sekitar 150 ribu akun Facebook dan 350 ribu akun Instagram yang terkena dampak proses penegakan hukum ini. Thread juga terpengaruh karena hanya bisa diakses melalui akun Instagram.
Namun, larangan ini diterapkan lebih awal dibandingkan larangan resmi terhadap penggunaan media sosial oleh anak-anak, yang mulai berlaku pada 10 Desember 2025. Perusahaan juga akan dikenakan denda hingga AUD 49,5 juta (USD 33 juta, £25 juta) atau sekitar Rp 550 miliar, jika mereka gagal mengambil langkah untuk menghentikan anak-anak di bawah usia 16 tahun untuk memiliki akun.
Dijelaskan juru bicara Meta kepada BBC, Kamis (4/12/2025), proses penyesuaian tidak terjadi secara instan.
“Kepatuhan terhadap hukum memerlukan tahapan yang berkesinambungan dan rumit,” ujarnya.
“Meski Meta berkomitmen untuk mematuhi hukum, kami yakin diperlukan pendekatan yang lebih efektif, terstandarisasi, dan menjaga privasi,” tambah perusahaan itu.
Meta menilai pemerintah mewajibkan toko aplikasi menerapkan verifikasi usia pengguna saat mengunduh aplikasi dan memperkuat pengawasan terhadap anak di bawah usia 16 tahun.
Kesempatan untuk Mengunduh Data dan Verifikasi Ulang
Perusahaan memastikan pengguna yang akunnya akan dinonaktifkan masih diberikan waktu untuk menyimpan seluruh postingan, pesan, dan videonya sebelum ditutup.
Sementara itu, remaja yang merasa salah diidentifikasi sebagai pengguna di bawah 16 tahun dapat mengajukan permohonan kembali dengan mengirimkan video selfie atau dokumen identitas resmi.
Aturan baru ini tidak hanya menyasar platform Meta, tapi juga sejumlah layanan lain seperti YouTube, X, TikTok, Snapchat, Reddit, Kick, dan Twitch.